My Galery

WELCOME MY BLOGER . vickybabel10.blogspot.com. DRILLING. RECORDING. HSE. TOPOGRAFI. FREELOADING. CLEARING / BRIDGING. SEISMIC SURVEY ACQUISITION

Monday, October 27, 2014

Peroses Penambangan Minyak dan Gas bumi

 Peroses Penambangan Minyak dan Gas bumi


Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.


1.seismic
proses ini bertujuan untuk mencari t4 yang memiliki kandungan gas/ minyak bumi. Dengan menggunakan gelombang akustik (acoustic waves) yang merambat ke lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap lagi oleh sensor. Dari proses perambatan gelombang ini akan diolah dan terlihatlah lapisan-lapisan tanah untuk diolah manakah lapisan yang berpotensi mengandung gas/oil.


2.drilling and well construction
proses ini disebut juga proses "pengeboran minyak". Biasanya pake rig (tempat untuk mensupport proses pengeboran, dsb).simpel nya, kita membuat lubang di tempat yang diidentifikasi ada kemungkinan sumber minyak/gas di tempat tersebut.

Perlu di ketahui dalam proses ini ada kemungkinan blow out (pressure yang ga bisa di kontrol, langsung ke surface), jadi harus ada pengendalian pressure dari dalam tanah.

Pressure downhole / dalam tanah lebih besar dari pressure atmosferik, untuk mengimbanginya biasanya pake mud a.k.a lumpur dengan spesific gravity (berat jenis) tertentu. Mud ini akan menciptakan hydrostatic pressure yang bisa menahan pressure dari dalam.
Setelah "lubang" siap, maka selanjutnya akan di cek apakah ada kandungan minyak/ gas nya.





3.well  Logging
proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus tahan pressure dan temperature yang tinggi. Di samping memetakan lapisan tanah, proses ini juga mengambil sample untuk nantinya d cek kandungannya (minyak, gas, ato cuma air).

Dari sini ketahuan lapisan tanah dan batuan. Mana yang mengandung air, mana yang ada gas, dan lapisan tanah mana yang "mungkin" ada kandungan minyaknya.




4.Well testing
proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung oil/gas di "tembak", dengan explosif. Setelah itu minyak yang terkandung diantara pori-pori batuan akan mengalir menuju tempat yang pressure nya lebih kecil (ke atmosferik a.k.a ke permukaan tanah).

Untuk mengontrol pergerakan ini, sumur diisi dengan liquid tertentu untuk menjaga under balance (sumur masih bisa di "kendalikan" dan tidak blow out), contoh liquid: Brine, diesel, ato air aja.

Gas, minyak, air, ataupun berbagai macam zat yang keluar akan dicari rate nya. Untuk minyak berapa bopd(barrell oil per day) yang bisa dihasilkan. Untuk gas, berapa mmscfmm/d (million metric standart cubic feet per day atau berapa juta cubic feet) yang bisa dihasilkan sumur tersebut.

Proses testing ini juga mengambil sample liquid maupun gas, dan juga data-data tentang pressure, temperature, specific grafity, dll untuk selanjutnya diolah oleh reservoir engineer. Data ini akan menunjukan seberapa besar dan seberapa lama kemampuan berproduksi dari reservoir sumur tersebut.

gas/minyak dibakar agar tidak mencemari lingkungan. Sistem pembakarannya sudah sangat maju, dengan mixture gas, minyak, angin, dan air untuk menjadikan pembakaran yang optimal.



5. Well completion
proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya sumur siap diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring "pasir" yang dihasilkan setelah proses penembakan dalam well testing.

Pasir yang sampai ke surface dengan pressure diibaratkan "peluru" yang nantinya akan membahayakan line produksi. Pipa produksi akan terkikis oleh pasir dan akhirnya burst (pecah).

dengan completion ini (alatnya gravel pack), akan menangkap pasir di dalam sumur dan menyaringnya sehingga tidak ikut ke surface.


6. Production
inilah proses yang membahagiakan, dimana sumur siap untuk berproduksi dan nantinya akan diolah lagi ke tempat penyulingan untuk diolah dalam berbagai bentuk. Contoh: Minyak tanah, bensin, solar,kerosin, lpg, dll.


Proses Penambangan Timah di Bangka Belitung








Proses Penambangan Timah di Bangka Belitung 



Timah merupakan sumber daya alam utama pulau Bangka Belitung sejak lama. Besarnya kandungan biji timah di daerah ini merupakan yang terbesar dari beberapa daerah lain di Indonesia. Bahkan untuk di dunia, produksi timah asal Indonesia sangat mempengaruhi harga pasar dunia.
Didalam sejarah penambangan timah, telah banyak mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Proses penambangan timah pun kian efektif dan efesien berkat kemajuan teknologi pertambangan. Sejak dulu telah tercatat berbagai teknik penambangan timah yang terjadi di Bangka Belitung.

Proses penambangan timah terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan secara menyeluruh, hal ini oleh PT. TIMAH di sebut dengan Penambangan Timah Terpadu.
1. EKSPLORASI (exploration)
Eksplorasi merupakan kegiatan kajian dan analisa sistematis guna mengetahui seberapa besar cadangan biji timah yang terkandung. Didalam operasional kegiatan eksplorasi melibatkan beberapa komponen seperti surveyor (pemetaan awal)sumur bor/small bore ( mengambil sample timah dengan teknik bor tanah)lab analisis, hingga pemetaan akhir geologis (geological map).
Proses eksplorasi sangat menentukan berjalannya suatu proses penambangan timah. Karena dari tahap inilah muncul DATA PETA GEOLOGIS secara lengkap sebagai panduan utama dalam kebijakan penambangan timah. Sehingga proses selanjutnya dapat ditempuh dengan berbagai analisa operasional yang baik, termasuk rencana anggaran dan sebagainya.
2. OPERASIONAL PENAMBANGAN ( mining )
Didalam proses penambangan timah dikenal 2 jenis penambangan yang dikenal di Bangka Belitung.
a. Penambangan Lepas Pantai
Penambangan Timah Lepas Pantai (laut lepas)
Pada kegiatan penambangan lepas pantai, perusahaan mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai (off shore). Armada kapal keruk mempunyai kapasitas mangkok (bucket) mulai dari ukuran 7 cuft sampai dengan 24 cuft.
Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50 meter di bawah permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulan. Setiap kapal keruk dioperasikan oleh karyawan yang berjumlah lebih dari 100 karyawan yang waktu bekerjanya terbagi atas 3 kelompok dalam 24 jam sepanjang tahun.
Hasil produksi bijih timah dari kapal keruk diproses di instalasi pencucian untuk mendapatkan kadar minimal 30% Sn dan diangkut dengan kapal tongkang untuk dibawa ke Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT) untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya selain bijih timah dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan peleburan yaitu minimal 70-72% Sn.
Penambangan Timah Darat – Gravel Pump

b. Penambangan Darat
 

Penambangan darat dilakukan di wilayah daratan pulau Bangka Belitung, tentunya system operasional yang digunakan tidaklah sama seperti pada wilayah lepas pantai.
Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump). Setiap kontraktor atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan dengan memberikan peta cadangan yang telah dilakukan pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan tersebut dan mengarahkan agar sesuai dengan pedoman atau prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di lapangan. Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja Sama.
Pada daerah tertentu, penambangan timah darat menghasilkan wilayah sungai besar yang disebut dengan kolong/danauKolong/danau itulah merupakan inti utama cara kerja penambangan darat, karena pola kerja penambangan darat sangat tergantung pada pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air dalam jumlah besar. Sehingga bila kita lihat dari udara, penambangan timah darat selalu menimbulkan genangan air dalam jumlah besar seperti danau dan tampak berlobang-lobang besar.
Produksi penambangan darat yang berada di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) perusahaan dilaksanakan oleh kontraktor swasta yang merupakan mitra usaha dibawah kendali perusahaan. Hampir 80% dari total produksi perusahaan berasal dari penambangan di darat mulai dari Tambang Skala Kecil berkapasitas 20 m3/jam sampai dengan Tambang Besar berkapasitas 100 m3/jam.
Produksi penambangan timah menghasilkan bijih pasir timah dengan kadar tertentu.

3. PENGOLAHAN (smelting)
Salah satu proses dalam Pengolahan Timah
Untuk meningkatkan kadar bijih timah atau konsentrat yang berkadar rendah, bijih timah tersebut diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah (Washing Plant). Melalui proses tersebut bijih timah dapat ditingkatkan kadar (grade) Sn-nya dari 20 – 30% Sn menjadi 72 % Snuntuk memenuhi persyaratan peleburan. 
Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal dari penambangan di laut maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor (impurities) yang rendah.
4. PELEBURAN (refining)

Salah satu Proses Peleburan Timah
Proses peleburan merupakan proses melebur bijih timah menjadi logam Timah. Untuk mendapatkan logam timah dengan kualitas yang lebih tinggi, maka harus dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu dengan menggunakan suatu alat pemurnian yang disebutcrystallizer.
Produk yang dihasilkan berupa logam timah dalam bentuk balok atau batangan dengan skala berat antara 16 kg sampai dengan 26 kg per batang. Produk yang dihasilkan juga dapat dibentuk sesuai permintaan pelanggan (customize) dan mempunyai merek dagang yang terdaftar di London Metal Exchange (LME).
5. DISTRIBUSI DAN PEMASARAN (marketing)
Kegiatan pemasaran mencakup kegiatan penjualan dan pendistribusian logam timah.Pendistribusian logam timah hampir 95% dilaksanakan untuk memenuhi pasar di luar negeri atau ekspor dan sebesar 5% untuk memenuhi pasar domestik. 
Negara tujuan ekspor logam Timah antara lain adalah wilayah Asia Pasifik yang meliputi Jepang, Korea, Taiwan, Cina dan Singapura, wilayah Eropa meliputi Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol dan Italia serta Amerika dan Kanada.
Pendistribusian dilaksanakan melalui pelabuhan di Singapura untuk ekspor sedangkan untuk domestik dilaksanakan secara langsung dan melalui gudang di Jakarta. Tipe pembeli logam timah dapat dikelompokkan atas pengguna langsung (end user) seperti pabrik atau industri solder serta industri pelat timah serta pedagang besar (trader).
Produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang telah diterima oleh pasar internasional dan terdaftar dalam pasar bursa logam di London (London Metal Exchange). Kualitas setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan dijamin dengan sertifikat produk (weight and analysis certificate) yang berstandar internasional dan berpedoman kepada standar produk yang ditetapkan oleh London Metal Exchange (LME) sehingga dapat diperdagangkan sebagai komoditi di pasar bursa logam.
Jenis-jenis produk yang diproduksi oleh PT Tambang Timah dibedakan atas kualitas dan bentuknya.
A. Berdasarkan kualitas produk dapat dibedakan atas:
  • Banka Tin (kadar Sn 99.9%)
  • Mentok Tin (kadar Sn 99,85%)
  • Banka Low Lead (Banka LL) terdiri atas Banka LL100ppm, Banka LL50ppm, Banka LL40ppm, Banka LL80ppm, Banka LL200ppm
  • Tin Alloy, dalam bentuk babbit (kadar Sn 80-88 %) dan Pewter (kadar Sn 91-95 %) 
  • Tin Solder, produk solder (info lebih lanjut dapat dilihat di situs resmi PT.TIMAH.)
B. Berdasarkan bentuk dapat dibedakan atas:
  • Banka Small Ingot
  • Banka Tin Shot
  • Banka Pyramid
  • Banka Anoda
Contoh gambar produk produksi PT Tambang Timah:
Banka Tin  

Mentok Tin 


Banka Low Lead 


Tin Alloy


Tin Solder



 



Thursday, October 16, 2014

SEJARAH EXPLORASI (Exploration History)
ERA-I (1940 – 1960):Dutch
Survei dan pemetaan geologi secara luas dilakukan oleh Perusahaan Belanda sebelum Perang Dunia II. Sampai 1960 Perusahaan BElanda mengebor 6 (enam) sumur eksplorasi (Pematang Lantih, Toba Obi, Anak Mendahara, Berembang, Pailang dan Retih), sebagian besar terletak di selatan Blok Jabung. Sumur – sumur ini dibor terutama berdasarkan struktur geologi  permukaannya.
ERA-II (1969 – 1976) Total Indonesia
Total Indonesia mengoperasikan blok ini berdasarkan Kontrak Produksi Bersama dan memperoleh seismik sepanjang 1800 km. Jumlah total adalah 6 (enam) sumur eksplorasi pada blok ini (Lemang-1, Tebing Tinggi-1, Betara-1, Napal-1, Geragai-1 dan Sogo-1) dan 5 (lima) sumur yang berlokasi di luar blok (Rondaman-1, Betung-1, Lupak-1, Lupak-2 dan Lupak-3). Hasil tes 2 (dua) sumur adalah non-commercial hidrokarbon. Hasil tes Sogo-1 adalah 3 BCPD + 9.0 MMCFGPD (sampai dengan 87% CO2; ABF sands) 87% CO2 dan hasil tes Napal-1 adalah 2.2 MMCFGD (terutama C1) dengan 190 BWPD (ABF sands).
ERA-III (1979 – 1989) : Shell
Blok Jabung adalah bagian sebelah timur laut Blok Jambi yang dioperasikan Jambi Shell. Pada tahun 1979, 400 km 24 lipatan seismik telah diperoleh melalui area Tungkal. Tungkal-1 telah dibor berdasarkan data seismik yang sangat jarang dan Tiung-Geragai telah memperoleh 1460 km dari 30 lipatan seismic dan 3 (tiga) sumur eksplorasi dibor (Tiung-1, Tiung-2 dan Manismata-1). Hasil tes Tiung-1 dan Tiung-2 adalah dry gas dengan kadar CO2 sampai 70% (T. Akar. Ss dan Baturaja. Lst) Sumur Manismata-1 mengetes sedikit gas dari T. Akar. Ss dan air dari GUF & ABF sands.
ERA-IV (1993 – 2002) Santa Fe (Devon)
Santa Fe menandatangani Kontrak PSC pada tanggal 27 Februari 1993 meliputi daerah seluas *,214 Km2, dengan komitmen investasi sebesar US$8.8 MM. Total 1900 km dari seismic 2D (30 lipatan) diambil selama tahun 1993-1996 dan setelah sukses mendelineasi lapangan North East Betara dan Germah sebsnyak 447 km2 dari seismic 3D ditembak untuk pengembangan lapangan itu.
Sejak mendapatkan blok ini, Devon telah sukses luar biasa dengan menghasilkan sumur – sumur migas baru di Blok Jabung. Dari 90 sumur yang dibor (eksplorasi, eksploitasi dan pengembangan) dihasilkan di 7 lapangan migas baru dengan hanya 5 sumur kering. Rangkuman dari sumur-sumur eksplorasi yang ditemukan terinci di bawah ini :
Eksplorasi Penemuan Sumur Jabung
SumurTahunTDFormasiPengujian
N. Geragai-1
Jan 19956,476
Gumai & A. Benakat
5052 BOPD + 32.5 MMCFGPD + 279 BCPD
NE. Betara-1
Juni 19955,523
L. Talang Akar
18.2 MMCFGPD + 432 BCPD
Makmur
Okt 19966,015
Gumai & A. Benakat
3950 BOPD + 9.82 MMCFGPD
Lambur-1
Des 19978,965
L. Talang Akar
5.06 MMCFGPD
N. Betara
April 19986,200
L. Talang Akar
1840 BOPD + 7.76 MMCFGPD + 114 BCPD
Gemah-1
Okt 19987,265
L. Talang Akar
7.76 MMCFGPD + 114 BCPD + 1840 BOPD
N. Gemah-1
Agust 20006,560
L. Talang Akar
28.66 MMCFGPD + 824 BCPD
Nipah-1
Nov 20006,682
L. Talang Akar
824 BCPD + 440 MMCFGPD
Berkah-1
Juni 20015,040
Baturaja
3.43 MMCFGPD + 8 BCPD + 42 BWPD
Sabar
Febr 015,680
L. Talang Akar
40 FT. GASPAY (MDT contoh gas) belum dites
ERA-V (2002 – Present) : Petrochina
Petrochina mengambil alih Devon pada tanggal 18 Juli 2002 dengan melanjutkan usahanya dengan program eksplorasi yang agresif. Program Akusiasi Seismic 2D & 3D yang luas dengan pengeboran sumur – sumur eksplorasi dan delineasi dilakukan untuk meningkatkan produksi migas dan mengeksplorasi potensial yang ada pa blok tersebut.

Wednesday, October 15, 2014

PENCEGAHAN KECELAKAAN INDUSTRI


Pencegahan kecelakaan dapat didefinisikan sebagai "sebuah program yang terintegrasi, rangkaian kegiatan yang terkoordinasi, diarahkan untuk kontrol kondisi mekanis yang tidak aman". Hal ini bertujuan untuk menghilangkan bahaya mekanis dari lingkungan, dan tindakan tidak aman dari orang-orang, sebelum kecelakaan terjadi. Kecelakaan adalah peristiwa tidak direncanakan yang mengakibatkan kecelakaan (cedera atau kerusakan properti).
Semua kecelakaan memiliki konsekuensi langsung dan tidak langsung, seperti cedera pribadi dan harta benda, sedangkan biaya tidak langsung termasuk hilangnya pendapatan, peningkatan biaya pengobatan dan semangat kerja karyawan menurun. Semua kecelakaan dapat dicegah karena kecelakaan akibat dari keadaan. Kecelakaan yang bukan hasil dari keadaan atau keberuntungan karena kecelakaan tidak bisa terjadi tanpa alasan.
Mayoritas dari tindakan yang tidak aman terjadi karena berbagai alasan seperti; kegagalan untuk mengikuti prosedur kerja yang aman, bekerja pada peralatan hidup, penggunaan peralatan atau perkakas, penyalahgunaan tangan atau bagian tubuh, membuat perangkat keselamatan dioperasi, mengoperasikan peralatan dalam yang tidak aman secara posisi, tidak aman atau postur. Kadang-kadang para pekerja bisa memiliki keterampilan yang diperlukan tapi lingkungan kerja mereka tidak aman seperti menyerahkan mesin tidak aman atau tua atau peralatan, dalam kasus lain, mereka mungkin dikelilingi oleh bahaya lubang terbuka seperti, diperas tempat, salah obyek dsb Semua kondisi ini membuat lingkungan rawan kecelakaan, di mana meskipun keterampilan keselamatan dan pelatihan, kecelakaan pasti terjadi. Dalam kasus lain beberapa orang melakukan tindakan tidak aman karena mereka tidak memiliki pengetahuan keselamatan atau tidak memiliki keterampilan untuk koordinatif dalam lingkungan tim kerja. Kadang-kadang sikap yang tidak tepat yang mengarah ke dalam kecelakaan .
Kecelakaan tidak terjadi di udara, mereka memiliki beberapa alasan dan penyebabnya, berdasarkan yang ahli telah mengembangkan beberapa teori. Teori pertama untuk menjelaskan kecelakaan adalah Teori Domino dikembangkan oleh HW Heinrich. Menurut Teori Domino, sebuah "kecelakaan" adalah salah satu faktor secara berurutan yang dapat menyebabkan cedera. Faktor-faktor dapat dilihat sebagai rangkaian domino berdiri di tepi; ketika seseorang jatuh, hubungan yang diperlukan untuk reaksi berantai selesai. Setiap faktor tersebut tergantung pada faktor sebelumnya.
Hal ini dapat hanya dijelaskan dalam lima langkah. Cedera pribadi hanya terjadi sebagai akibat dari kecelakaan. Sebuah kecelakaan terjadi sebagai akibat dari bahaya pribadi atau mekanis. bahaya Pribadi dan mekanis ada karena kesalahan orang. Kesalahan orang yang diwarisi atau diperoleh dari lingkungan mereka. Lingkungan adalah kondisi-ke dalam mana individu dilahirkan atau dibesarkan. Teori Domino menunjukkan bahwa satu peristiwa mengarah ke yang lain, kemudian dan lain lain yang berpuncak pada kecelakaan atau bencana. Ditemukan bahwa 88 persen kecelakaan disebabkan oleh tindakan tidak aman orang, 10 persen oleh tindakan tidak aman dan 2 persen oleh "tindakan Allah."
Multi Penyebab Teori di sisi lain melihat faktor yang berkontribusi secara acak mengakibatkan kecelakaan. Sebagai contoh, ketika seorang pekerja terluka, mungkin karena kurangnya pelatihan, kurangnya kesadaran keselamatan atau mungkin atasannya tidak membimbingnya dengan benar atau ia mengoperasikan peralatan dalam keadaan berubah pikiran. Satu atau lebih faktor dalam situasi di atas dapat menyebabkan kecelakaan. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi bukan karena faktor tunggal, tetapi satu atau lebih faktor; berkontribusi kejadiannya; seperti kurangnya kompetensi, motivasi yang lebih kecil, atau persepsi negatif terhadap pelatihan dan keamanan. Semua masalah ini dapat diatasi melalui berbagai perangkat manajemen risiko, seperti budaya, pelatihan, pelatihan keselamatan kesadaran, pemberdayaan dan kepemilikan masalah keselamatan. Manajemen risiko adalah alat yang ampuh, ketika digunakan dengan benar. Ini membantu personel, fokus pada pekerjaan yang akan dilaksanakan berhasil. Dengan fokus ini, personil dapat memutuskan tindakan yang akan diambil untuk menghilangkan risiko dari pekerjaan. Jika kita dapat menghilangkan bahaya sama sekali, atau menghilangkan kondisi tidak aman di mana orang mungkin terluka kita berada di jalan yang benar pencegahan kecelakaan.
Dalam beberapa latihan pencegahan kecelakaan perusahaan hanya terjadi hanya, ketika bencana yang melanda. Manajer yang sukses mengambil tindakan keselamatan sebelum kecelakaan terjadi. Pencegahan kecelakaan dapat dikurangi melalui pelatihan yang konsisten dan kesadaran keselamatan yang mungkin biaya uang dalam tindakan-tindakan pencegahan jangka pendek tetapi seperti dapat menyimpan kekayaan perusahaan dalam jangka panjang.

Saturday, October 11, 2014

Talisman Energy Mulai Eksplorasi Seismik di Sakakemang

Komentar : 0
ANTARA
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perusahaan minyak dan gas asal Kanda Talisman Energy Inc melalui perusahannya PT Talisman Energy Indonesia (TEI) segera melakukan eksplorasi seismik di blok Sakakemang yang berada dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel). 

Usai bertemu Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Senin (16/6) VP Government and External Relation PT Talisman Energy Indonesia Andi Iwan Uzama menjelaskan, perusahaan kami datang melaporkan kepada Gubernur Sumsel untuk mulai melakukan aktivitas seismik di blok Sakakemang.  

“Untuk  program dari seismik - pengeboran membutuhkan waktu sekitar dua tahun atau sampai tahun 2016,” katanya. 

Andi Iwan menjelaskan, untuk rencana ekplorasi sumur migas di blok Sakakemang perusahaan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk kelancaran eksplorasi tersebut seperti pembebasan lahan.
Sebelumnya pada April lalu Talisman mengakuisisi 90 persen saham kerja di PSC (Production Sharing Contract) Sakakemang, sebuah blok prospektif yang berlokasi antara PSC Corridor dan PSC Jambi Merang yang dikuasainya.
Program akuisisi seismik di PSC Sakakemang akan dimulai pada kuartal ketiga tahun ini.

Sementara itu menurut Asisten II Sekretaris Daerah bidang ekonomi keuangan dan pembangunan Pemerintah Provinsi Sumsel Ruslan Bahri  menjelaskan pada pertemuan dengan manajemen PT Talisman Energy Indonesia (PT TEI), Gubernur Sumsel mengingatkan, perusahaan apa pun yang masuk ke Sumatera Selatan harus memberikan manfaat buat masyarakat. 

“Gubernur mengingatkan agar program-program CSR perusahaan dijalankan dengan benar-benar dan harus jelas apa saja yang mau dilaksanakan. Gubernur juga menginstruksikan untuk dilakukan secepatnya,” kata Ruslan.Menurut Andi Iwan Uzamah,  PT TEI sudah beroperasi pada dua blok migas yang ada di Sumatera Selatan, yaitu di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui perusahaan Joint Operating Body JOB Pertamina Talisman Ogan Komering Ltd dan blok Jambi Merang.