My Galery

WELCOME MY BLOGER . vickybabel10.blogspot.com. DRILLING. RECORDING. HSE. TOPOGRAFI. FREELOADING. CLEARING / BRIDGING. SEISMIC SURVEY ACQUISITION

Thursday, December 1, 2016

HSE







1.      Merupakan  salah satu elemen dari Operational Excellence (OE) yang  berorientasi kepada cara kerja yang selamat, yang diterapkan pada perusahaan asing maupun swasta yang menomor satukan Keselamatan Kerja
2.      penererapan pada semua jenis pekerjaan yang di lakukan di lapangan dan harus berlaku kepada semua pegawai yang terlibat dalam melakukan semua jenis pekerjaan.

TUJUAN
1.      Sudah jelas yaitu setiap orang, termasuk kita, berkeinginan untuk menyelesaikan pekerjaan masing-masing tanpa terjadi kecelakaan yang menimpa rekan-rekan sekerja ataupun kepada diri kita sendiri. Pada tulisan ini saya mencoba menguraikan secara  praktis, semoga berguna untuk pegawai beserta mitra kerja dalam melaksanakan prinsip dasar keselamatan yang berhubungan dengan tugasnya sehari-hari.
2.      Selanjutnya di jadikan komitmen bersama mulai dari Top ManaGemen sampai Low Managemen, untuk mengembangkan kompetensi pegawai dan menetapkan suatu lingkungan kerja dimana setiap pekerja bertanggung jawab (responsible) dan bertanggung jawab (accountable) terhadap kebiasaan dan praktek kerja yang selamat.
3.      Berpartisipasi secara penuh untuk menunjukkan kepatuhan terhadap prinsip dasar keselamatan, dalam mencapai visi OE yaitu nihil kecelakaan, nihil tumpahan minyak, pencemaran lingkungan, dan nihil down time.

7 ELEMENT FUNDAMENTAL SAFE WORK PRACTICE
Tujuan
Memastikan bahwa hanya orang yang berhak saja yang dapat masuk/bekerja didalam fasilitas.
1.      Berwenang
2.      Punya alasan yang absah
3.      Terkait dengan operasi dan punya kepentingan bisnis –  Memahami dan memenuhi persyaratan memasuki dan bekerja di dalam fasilitas
4.      Menjaga keselamatan dan keamanan orang, serta fasilitas yang ada di dalamnya.

2. IJIN KERJA UMUM (GENERAL WORK PERMIT)


Definisi Khusus
1.      Penanggung Jawab Fasilitas (Facility Owner/FO)
2.      Orang yang memelihara, mengawasi, mengkontrol fasilitas dan bertanggung jawab terhadap operasi fasilitas (CGS TL, Wellwork Rep.,etc)
3.      Petugas Fasilitas Yang Ditunjuk (Facility Owner Designate/FOD)
4.      Orang yang bertugas membantu FO atau membantu persiapan tempat atau mengawasi pekerjaan (Process Specialist, Sr.Operator, Tool Pusher,etc.)
5.      Penanggung Jawab Pelaksana (Person In Charge/PIC)
6.      Orang CPI atau yang ditunjuk untuk mewakili CPI yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan atau proyek ( TL Maintenance, Constr.TL,etc.)
7.      Penanggung Jawab Kerja Lapangan (Work Responsible Person/WRP)
8.      Orang CPI atau BP yang bertanggung jawab memimpin pelaksanaan fisik pekerjaan.
9.      Petugas Yang Berwenang (Authorized Worker/AW)
10.  Petugas yang berwenang untuk bekerja di tempat tersebut. Bagian dari General Work Permit apabila pekerjaan resiko tinggi akan dilakukan (Welder, Fire Watcher)
Tujuan
1.      Membentuk komunikasi di antara kelompok kerja lintas fungsi di suatu tempat kerja dalam melakukan pekerjaan tidak rutin.
2.      Mengingatkan pekerja akan bahaya yang akan timbul.
3.      Memastikan bahwa pekerjaan tersebut selamat untuk dilakukan.

3. PPE Personal Protective Equipment ( PPE ) Alat bantu sebagai pertahanan terakhir untuk mengurangi  resiko akibat dari suatu kecelakaan.



Evaluasi Bahaya:
Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui jenis atau komposisi besarnya bahaya.
Tujuan
1.      Memastikan PPE telah dipilih dengan benar sesuai dengan bahaya yang ada dan mengacu kepada standard.
2.      Memastikan Pegawai dan mitra kerja mendapatkan pelatihan yang sesuai.
3.      Memastikan Pegawai dan mitra kerja memakai PPE yang tepat dengan benar untuk pekerjaan yang memerlukannya



Definisi
1.      SOP adalah langkah-langkah kerja tertulis yang terfokus kepada pelaksanaan pekerjaan untuk mengurangi resiko kerugian dan mempertahankan kehandalan.
2.      Dalam SOP biasanya terdapat batasan operasi peralatan dan keselamatan, prosedur menghidupkan, mengoperasikan, dan mematikan peralatan.
3.      JSA adalah suatu pendekatan struktural untuk mengidentifikasi potensi bahaya dalam suatu pekerjaan dan memberikan langkah-langkah perbaikan.
4.      JSA biasanya dibuat dengan cara membagi pekerjaan dalam langkah-langkah pekerjaan, selanjutnya menganalisa bahaya yang ada pada tiap langkah kerja tersebut, memberikan langlah-langkah perbaikan, hingga akhirnya didapati suatu urutan pekerjaan yang selamat.
Tujuan :
1.      Memastikan bahwa Setiap pekerjaan mempunyai SOP dan JSA yang diperlukan
2.      Memastikan bahwa Setiap pekerja melakukan pekerjaan dengan mengacu kepada SOP dan JSA yang diperlukan.

5. LOTO  (Lock Out Tag Out)


Definisi
1.      Pegawai berwenang : Pegawai yang mengunci /memblok /memasang label pada mesin/peralatan untuk melakukan perbaikan/modifikasi pada peralatan tersebut
2.      Berenergi: Berhubungan dengan sumber energi atau mengandung energi sisa atau tersimpan
3.      Alat pengisolasi energi: Alat mekanis yang secara fisik dapat mencegah perpindahan atau pelepasan energi
4.      Sumber energi: Setiap sumber energi listrik, mekanik hidrolik, pneumatik, kimia panas dll
5.      Penguncian (Lock Out):Pemasangan gembok pada alat pengisolasi energi
6.      Alat pengunci: Suatu alat yang dapat mengunci (gembok & anak kunci, kunci kombinasi, dll)
7.      Pemasangan label (Tag Out): Memasang label pada alat pengisolasian energi
8.      Memblok: Memasang suatu alat untuk mencegah gerakan energi, mesin atau peralatan
Tujuan
1.      Mencegah timbulnya energi yang tiba-tiba dan tidak diharapkan (karena salah pengoperasian atau dihidupkan sebelum waktunya) dari mesin, peralatan listrik dan fasilitas proses produksi yang sedang diperbaiki, dioperasikan atau dilakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan peralatan atau proses tersebut, yang dapat mencederai seseorang atau merusak peralatan.



Definisi
MSDS (Material Safety Data Sheet): Lembaran data mengenai suatu bahan kimia berbahaya yang memberikan informasi mengenai bahaya potensial dan cara penanganan yang selamat atas bahan yang digunakan
Informasi yang terdapat di dalamnya:
1.      Identifikasi
2.      Unsur Berbahaya
3.      Data Bahaya Api dan Ledakan
4.      Data Fisik.
5.      Data Bahaya Untuk Kesehatan
6.      Informasi Pelindung Khusus
7.      Prosedur Penanganan Tumpahan atau Kebocoran dan Tindakan Pencegahan Khusus.
Tujuan
1.      Menjamin bahwa bahaya bahan kimia yang ada di tempat kerja, dan cara penanganannya dikomunikasikan secara baik sehingga pegawai dan mitra kerja dapat bekerja dengan selamat dalam menggunakan bahan tersebut

7. HOUSEKEEPING  (Kebersihan)



Definisi

Housekeeping Kegiatan yang dilakukan untuk membuat suatu daerah/fasilitas menjadi bersih dan teratur.
Teratur : Suatu tempat dalam keadaan teratur jika tidak terdapat barang-barang yang tidak perlu disana-sini, dan jika semua barang-barang yang diperlukan terletak pada tempat yang semestinya dan disusun dengan rapi.
Tujuan
Memastikan fasilitas operasi berada dalam keadaan bersih dan teratur.
Keadaan tersebut memberikan manfaat sebagai berikut:
1.      Menghilangkan kemungkinan cedera dan kebakaran
2.      Mencegah pemborosan energi
3.      Mengoptimalkan pemanfaatan ruangan
4.      Membantu pengendalian limbah dan kerusakan aset
5.      Menjamin kerapian tempat kerja
6.      Mendorong kebiasaan kerja yang lebih baik
7.      Mencerminkan tempat kerja yang dikelola baik

Pengukuran Pelaksanaan FSWP àWeekly Observation (Proses)
1.      Mengobservasi perilaku orang orang yang menjalankan proses FSWP
2.      Tool àLembaran Observasi (FSWP Observation Sheet)
3.      Hasil Observasi àSafe Behavior atau At-Risk/Unsafe Behavior.
4.      Ukuran Sukses àPersentase Safe Behavior (>90%)
5.      Observer àLeaders/FHES Reps
Pengukuran Kinerja FSWP àMonthly Assessment (Hasil)
1.      Menilai (Assess)kinerja FSWP
2.      Tool à Lembaran Penilaian Kinerja FSWP (FSWP Performance AssessmentSheet)
3.      Hasil Penilaian à Level Kinerja FSWP (FSWP Performance Level):Skala 1 – 5

4.      Penilai (Assessor) à Leaders / FHES Reps.