Infeksi Kelayakan dan ketahanan Equipment secara detail dan menyeluruh, Apakah semua Equipment yang telah disetujui itu sudah masuk spesifikasi standar operasional atau belum, contoh
Engine, mata bor, semua equipment yang akan dipergunakan, cek satu persatu apakah semua baut sudah kuat, semua mesin sudah diisi oli, bensin, Apakan safety mesin sudah aman dan standar operasional tidak membahaya para kru ? infeksi sedetail mungkin karna menyangkut keselamatan para kru pekerja.
- Infeksi semua peralatan, semua equipment dilapangan dan kelengkapan para kru pekerja, laporkan kepaada yang berwenang apa bilah ada equipment dan peralatan yang tidak memenuhi standar, safety opersional.( Keselamatan para kru nomor 1)
- Ingat!!! Tugas dan wewenang qc melebel hasil akhir dari suatu produk
- Tugas seorang qc, bukan hanya menekan, memerinta, mengingatkan dan menegor saja, tetapi, memberikan support, rekomendasi perbaikan, solusi untuk memperbaiki apabila pekerjaan, peralatan yang tidak sesuai spesifikasi standar operasional.
- Pengujian kepada equiment yang harus digunakan
- Buat data hasil pengujian (Dokmentasi, list semua hasil uji coba)
SUPERVISOR PENGEBORAN SENIOR
SENIOR SUPERVISOR DRILLING
a. Tanggung jawab utama Main responsibility :
bertanggung jawab untuk mengawasi operasi pengeboran kontraktor seismik, kualitas Kedalaman, kualitas Pengisian dinamit, kualitas Tamping, kualits equipment, kualitas safety equipment, kualitas sdm, kualitas FFE dan semua aspek, memberi suport, saran perbaikan untuk operasi yang tidak memenuhi standar kerja memiliki tanggung jawab utama sebagai berikut:
responsible for supervising seismic contractor drilling operations, Depth quality, dynamite filling quality, Tamping quality, equipment quality, safety equipment quality, human resource quality, FFE quality and all aspects, providing support, suggestions for improvements for operations that do not meet work standards have responsibility main as follows:
1. Memastikan kepatuhan kontrak yang ditanda tangani antara Kontraktor seismik dan Perusahaan.
Ensuring the compliance of the contract signed between the seismic Contractor and the Company.
2. Mengawasi agar operasi pemboran dan pembuatan lubang tembak dilakukan dengan cara yang aman, benar dan efisien, termasuk pada:
Supervise that drilling and shooting operations are carried out in a safe, correct and efficient manner, including in:
· Memastikan Penyiapan rig yang aman dan stabil
Ensuring safe and stable rig setup
· Memastikan Logistik personel dan peralatan sesuai standard
Ensuring the logistics of personnel and equipment are up to standard.
· Memastikan Transportasi peralatan yang benar dan aman.
Ensuring correct and safe transportation of equipment.
· Memastikan Prosedur sesuai SOP saat melakukan pengeboran.
Ensure procedures are in accordance with SOP when drilling.
· Memastikan Persiapan pengisian / priming yang tepat (untuk menghindari misfire)
Ensure proper filling / priming preparation (to avoid misfire)
· Memastikan posisi pengeboran di kordinat yang tepat di posisi patok merah.
Ensure the drilling position is in the right coordinates in the position of the red stakes.
· Memastikan Perawatan peralatan yang tepat.
Ensuring proper equipment maintenance
· Memberi nasehat tentang kompetensi kru pengeboran potensi area memberikan pelatihan yang dibutuhkan.
Advise on the competence of a potential area drilling crew to provide the training needed.
3. Mengontrol dan memvalidasi, inspeksi fisik, kepatuhan dengan persyaratan untuk kedalaman lubang tepat, dan pengisian dinamit memadai, Tamping sudah benar dan jarak aman sudah tepat.
Controlling and validating, physical inspection, compliance with requirements for proper bore depth, and adequate dynamite filling, Tamping is correct and safety distances are correct.
4. Membantu dan mengamati aktivitas peledakan lubang tembak. Awasi dan periksa kembali laporan ledakan dan anomali UH yang benar. Membantu QC memimpin departemen terkait (terutama merekam), untuk menganalisis tren secara statistik, korelasi dengan litologi dan penyebab. Sarankan tindakan perbaikan untuk kualitas dan produktivitas berdasarkan analisis aktivitas pengeboran. Kualifikasi teknis yang sesuai dan pengalaman yang baik dalam bertindak sebagai pengawas pengeboran pada kru seismik ekstensif dan langsung dengan:
Assist and observe firing hole blasting activity. Keep an eye on and double check the correct UH explosion and anomaly reports. Helps QC lead related departments (especially record), to statistically analyze trends, correlations with lithology and causes. Suggest corrective action for quality and productivity based on analysis of drilling activity Appropriate technical qualifications and good experience acting as drilling supervisor on an extensive and hands-on seismic crew with:
· Rig pengeboran dan peralatan tambahan standard
Standard drilling rig and ancillary equipment
· Memperhatikan Identifikasi geologi / litologi permukaan.
Pay attention to the geological / lithological identification of the surface
· Spesifikasi teknis, penanganan, dan prosedur penyimpanan Bahan Peledak Seismik sudah tepat.
Monitoring of proper technical specifications, handling and storage procedures for Seismic Explosives.
b. Penyebab low produksi Drilling di lapangan seismik
The cause of low Drilling production in the seismic field
· Personel kru tidak komplit, sehingga tranportasi equiment terlambat, melakukan pengeboran tidak stabil kekurangan personil kru dan beban terlaluh berat. Ini kondisi tidak aman.
Crew personnel are incomplete, resulting in delayed equiment transportation, unstable drilling, crew shortages and too heavy loads. It's unsafe conditions
· Equipment tidak bagus sering rusak tidak sesuai standard operasioanal.
Poor equipment often breaks down to normal operating standards.
· Masalah Air , contoh air terlaluh jauh atau masalah alam musim kemarau dll.
Water problems, for example the water is too far away or natural problems during the dry season etc.
· Masalah Litologi, contoh , tanah keras kerikil dan batuan keras, area koral, bocor lubang bor sehingga air boros, tanah lengket, area pasir runtuh sehingga lubang macet
Lithological problems, for example, hard soil gravel and hard rock, coral areas, leaking boreholes causing wasteful water, sticky soil, areas of sand collapsing so that the hole is stuck
· Terlambatnya Transpotasi equpment, karna area gunung, bukit, rawa, line yang tidak mempunyai bridging atau kondisi lintasan tidak bersih banyak batang kayu yang tumbang atau rintisan tidak bagus.
The lateness of iqupment transportation, because the area of mountains, hills, swamps, lines that do not have bridging or the condition of the track is not clean, many logs have fallen or the stubs are not good.
· Masalah kehumasan. Area Permit dll.
PR issues. Permit area etc.
c. Mengatasi masalah Operasih Drilling Seismik
Troubleshooting Seismic Drilling Operations
· Personel Drilling harus lengkap minimal 10 orang sehinga tranportasi equepment menjadi lancar dan melakukan pengeboran beban menjadi ringan.
Drilling personnel must be complete at least 10 people so that equipment transportation becomes smooth and drilling loads becomes light.
· Personel kru harus sudah pengalaman/kompeten atau ahli dalam melakukan pengeboran
Crew personnel must have experience / competence or expertise in drilling.
· Equipment harus standart, mesin power rig, mud pump, equipment harus
peralatan baru.
Equipment must be standard, power rig machine, mud pump, equipment mustnew equipment.
· Buat tandon air yang besar gunakan mobil tangki untuk transportasi air, gunakan mesin water rellay .
For a large water reservoir, use a tank car for water transportation, use a water relay machine.
· Bila lubang bor macet sebelum disiisi bahan peledak lakukan re drill
If the drill hole gets stuck before being filled with explosives, do a re-drill
· Bila lubang macet sesudah diisi contoh kabel putus detonator, dead cap kedalaman tidak sesuai target lakukan bor lubang baru (B) minimal radius 5meter dari lubang (A).
If the hole is stuck after being filled, for example, the detonator broken cable, the dead cap depth is not according to the target, drill a new hole (B) with a radius of at least 5 meters from the hole (A).
· Lihat kondisi area titik lubang bor, bila tidak aman, contoh ada jembatan, rumah beton, tiang listrik lakukan kompensasi kedapan atau kebelakang searah line, bila tidak memungkinkan adanya kompensasi, lakukan offset ke kiri atau kanan, lakukan pengurangan carge bila masih tidak aman.
Look at the condition of the shot hole point area, if it is not safe, for example there is a bridge, a concrete house, a power pole, do a tight compensation or backward in the direction of the line, if there is no possible compensation, offset it to the left or right, reduce the carge if it is still not safe.
· Litologi/ Lithology
1. Gunakan matabor. Trifus untuk bantuan keras.
2. Gunakan tanah kering untuk menutupi lubang yang leaking.
3. Untuk Sticky clay sebaiknya tidak gunakan mesin power rig, sebaiknya gunakan flushing lakukan dengan mutar layang.
4. Pasir runtuh gunakan polimer agar bisa menahan sementara dinding lubang dari keruntuhan.
5. area gravel gunakan cassing Hq atau Nq.
1. Use matabor. Tryfus for hard help.
2. Use dry soil to cover the leaking holes.
3. 3. For Sticky clay, you should not use a power rig machine, you should use flushing to do it with a hover.
4. 4. Sand collapsed, use polymer so that it can temporarily hold the walls of the hole from collapsing.
5. 5. Gravel area use Hq or Nq cassing
· Rinstisan harus bersih, area sungai, parit dan haus dipasang jembatan.
Clearing must be clean, river areas, ditches and must be installed bridges.
· Selesaikan masalah permit dll.
Troubleshoot permits etc.
Tehnik mengebor lubang yang benar
Correct hole drilling technique
· Bersihkan sekitar lubang bor Lakukan di titik potok merah menimal radius 5 meter.
Clean around the borehole. Do it at the point of red pot with a radius of at least 5 meters
· untuk menghasil kan lubang yang bagus, lakukan bor lurus dan stabilkan posisi bor tersebut, jangan lakukan bor miring.
to produce a good hole, drill straight and stabilize the position of the drill, do not drill inclined.
· Setelah 5-10 meter lakukan bor naik turun dan tahan sampai catting keluar semua dari lubang dan lanjutkan mengebor begitu seterusnya sampai finish, setelah finis tahan dan tunggu sekitar 5-10 menit, setela catting keluar semuanya matikan mesin dan angkat pipa tersebut.
After 5-10 meters do the drill up and down and hold until the catting comes out of the hole and continue drilling and so on until the finish, after finishing hold and wait for about 5-10 minutes, after the catting comes out, turn off the engine and lift the pipe.
· Setiap area litologi berbeda, pasir, tanah keras, tanah lengket, kerikil, untuk bor di area pasir lakukan bor cepat dan harus air lumpur dan ditambahkan polimer/bintonik untuk mengetalkan air slush pit tersebut supaya catting terangkat semua dan bisa menahan diding lubang bor dari keruntuhan pasir.dan setelah finish bor tambakan lagi polimer/bintonik , dan tahan bor sampai cairan terangkat, matikan mesin bor kalau catting sudah terangkat keatas, cabut pipa dengan cepat untuk menghindari keruntuhan pasir. Namun keselamatan dan keamanan kru harus tetap diperhatikan.
· Each area of the lithology is different, sand, hard soil, sticky soil, gravel, to drill in the sand area, do a quick drill and mud water must be added and polymer / bintonik is added to thicken the slush pit water so that all the catting is lifted and can withstand the walls of the borehole from collapsing sand. and after finishing drill the polymer / bintonik add more, and hold the drill until the liquid is lifted, turn off the drilling machine when the catting has lifted upwards, pull out the pipe quickly to avoid sand collapse. However, the safety and security of the crew must still be considered.
· Untuk bor di area koral/kerikil pergunakan polimer/bintonit atau kalau cairan tersebut tidak bisa mengatasi masalah pergunakan cassing HQ atau NQ tergantung kesepakatan kontraktor dan klient.
To drill in the coral / gravel area, use polymer / bintonite or if the liquid cannot solve the problem, use HQ or NQ cassing depending on the agreement of the contractor and client.
· Lakukan Pattrent hole bila tidak memungkinkan memakai cassing HQ atau NQ.
Do Pattrent holes if it is not possible to use HQ or NQ cassings.
SEMOGA BERMANFAAT